Sekarang banyak sekali pilihan CDI racing
di pasaran dengan fitur beraneka ragam. Tetapi, CDI seperti apa yang
cocok untuk ubahan yang diterapkan. Ada yang kurva pengapiannya model
fiks (cuma 1 kurva pengapian). Ada juga jenis yang bisa diatur pada
beberapa pilihan mapping (pengaturan) pengapian atau tenar disebut CDI
adjustable. Hingga yang dapat diprogram sesuka hati alias programmable.
Nah,
dengan banyaknya pilihan tersebut, wajar jika bikin kita bingung milih
tipe mana yang cocok sama ubahan yang kita lakukan pada tunggangan
kesayangan. Sebab tentunya Anda gak mau dong buang-buang duit percuma
lantaran salah pilih CDI aftermarket tersebut. Udah nebus mahal-mahal,
eh padahal kebutuhannya gak sampai ke situ.
Misal rombakan mesin
hanya sebatas mengaplikasi peranti high performace bersifat plug and
play (PnP) kayak cuma ganti knalpot racing, pakai fuel booster atau
ganti karburator, ngalusin saluran masuk plus buang dan sebagainya,
apakah urgent pakai yang tipe programmable? Soalnya banderol CDI tipe
ini tidaklah murah.
Memang sih, sebenarnya gak masalah pakai
tipe itu. Karena meski programmable, settingan awal dari produsen
umumnya diatur mengikuti kurva pengapian motor standar.
Tentu dengan mapping yang sudah dioptimal pada beberapa titik putaran mesin. Tapi jika kita tidak ada rencana untuk mengup-grade mesin motor kita lebih jauh lagi, pilihan tersebut rasanya terlalu mubazir dari segi finansial.
Selain
itu yang jadi masalah, meskipun kemudian mesin motornya dimodikasi
lebih advance lagi, si pembeli ngerti gak bagaimana cara memprogram CDI
tersebut? Atau tau gak bagaimana merasakan perubahan performa setelah
mengubah kurva pengapiannya ? Kalau enggak ngerti sama sekali, ya
percuma saja.
Perlu diketahui juga, electrical system
di motor (termasuk komponen pengapian) bukanlah untuk meningkatkan
performa mesin. Sifatnya hanya memaksimalkan hasil ubahan yang
diterapkan pada mesin. Jadi, jangan salah kaprah menganggap CDI dengan
fitur yang canggih dan mahal bakal mendongkrak tenaga banyak.
Kalau ubahan mesinnya sederhana seperti cuma ganti knalpot, jetting
karburator atau porting polish (sebatas memperhalus efek kulit jeruk),
sebenarnya pakai CDI racing biasa (model fix) sudah cukup.
Selain
banderolnya lebih terjangkau, mapping pengapiannya juga masih bisa
memenuhi kebutuhan ubahan mesin. CDI jenis ini seperti BRT Hyperband,
Varro, TDR, Sindengan, XP Ciomas/Andrion dan sebagainya.
Tapi kalau ke depannya ada rencana akan mengup-grade dapur pacu lebih ekstrem lagi, minimal
pilih yang multi-map. Misal kelak mau melakukan bore up, papas kem atau
ganti kem berdurasi tinggi, naikin kompresi atau korek saluran masuk
buang agak banyak dan sebagainya.
Sebab dengan pilihan kurva
beragam, ketika mesin dimodifikasi lebih jauh lagi, akan memudahkan
untuk menyesuaikan kebutuhan pengapiannya. Sehingga tidak perlu beli CDI
lagi. Apalagi umumnya CDI tipe ini tidak susah untuk disetel ke posisi
kurva yang telah disediakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar